top of page
Writer's pictureLiterasi Dayak

Dialektika Agama Bahaii Dengan Orang Dayak di Kawasan Perbatasan Indonesia–Malaysia

Updated: Sep 21, 2022


Pengarang: Kristianus, Magdalena, Carolina Lada


Di kawasan perbatasan indonesia dan Sarawak (Malaysia Timur) sejak tahun 1951 banyak orang Dayak yang memeluk agama Baha, utamanya di kalangan Dayak Salako (Kanayatn) di daerah Lundu, Sarawak. Hal ini pengaruh dari penyebaran di Sarawak Ajaran-ajaran Agama Bahaii antara lain adalah keyakinan pada keesaan Tuhan, kebebasan beragama, kesatuan dalam keanekaragaman, serta menjalani kehidupan yang murni dan suci.


Selain itu, Agama Bahaii juga mengajarkan peningkatan kehidupan rohani, ekonomi, dan sosial budaya, mewajibkan pendidikan bagi semua anak menunjukkan kesetiaan pada pemerintah serta menggunakan musyawarah sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Ajaran-ajaran tersebut ditujukan untuk kesatuan umat manusia demi terciptanya perdamaian dunia


Menarik mengetahui bagaimana dialektika agama Bahali dengan orang Dayak di kawasan perbatasan Indonesia Malaysia. Bagaimana ajaran agama Bahaii dan bagaimana agama Bahaii bisa diterima dan menyebar pada orang Dayak di kawasan perbatasan? Bagaimana pula dialektika yang terjadi?


Pertanyaan-pertanyaan tersebut dijawab dalam buku ini. Peminat dan pemerhati masalah agama dan religiositas, dosen, mahasiswa, serta siapa saja yang berkecimpung dalam upaya membangun toleransi dan menjaga sikap saling menghargai iman kepercayaan dalam sebuah bingkai kebhinekaan, memerlukan pustaka ini.


Judul: Dialektika agama Bahaii dengan orang Dayak di kawasan perbatasan Indonesia–Malaysia

Penerbit: Lembaga Literasi Dayak (LLD)

Pengarang: Kristianus, Magdalena, Carolina Lada

Tahun: 2018

Seri: -

ISBN: 978-623-7069-01-0

Link: -

Website: -

Email: masrisarebputra@gmail.com


4 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page